Ilustrasi |
Otonymous - Penggunaan lampu LED pada mobil dan motor pabrikan baru memang sedang menjadi tren saat ini.
Selain cahaya yang dihasilkan cukup terang, namun daya listrik yang digunakan rendah, serta umur yang lebih panjang dari bohlam.
Banyak dari pengguna jalan yang mengeluhkan penggunaan lampu LED pada kendaraan, alasannya karena sorotan cahaya lampu yang dihasilkan terlalu terang, akhirnya LED dianggap dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Dilansir dari Pultan.org, Rabu, 11/4/18, badan terkait otomotif Inggris (RAC) memaparkan, setidaknya terdapat 15 persen pengendara yang hampir mengalami tabrakan akibat lampu LED.
Menanggapi hal tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kabarnya akan segera membentuk tim khusus untuk menelusuri dampak penggunaan lampu LED pada kendaraan. Nantinya tim yang dibentuk akan mengeksplorasi baik buruknya lampu LED ketika digunakan berlalu lintas.
"Kecerahan dan intensitas lampu utama dari beberapa kendaraan baru sangat jelas menyebabkan masalah bagi pengguna jalan lainnya. Teknologi pencahayaan utama sedang berkembang, tetapi untuk beberapa pengemudi, lampu jenis ini memiliki risiko bagi pengguna lain," ujar Pete Williams, Juru Bicara RAC.
Williams pun mengungkapkan, bahwa pengemudi lain akan terganggu ketika cahaya dari lampu LED memantul pada kaca spion mobil. Terkait permasalahan tersebut, kedepannya akan ada dialog untuk memperdebatkan masalah ini.
Laporan: Abraham Augusto Tambunan
0 komentar: